sajak sajak kehidupan

IKLAN ELEKTRONIK DAN MAKANAN

Minggu, 02 Agustus 2020

Soal Tematik Kelas 4 Tema 1


Soal Tematik Kelas 4 Tema 1
1. Manakah yang bukan merupakan langkah-langkah sebelum melakukan wawancara adalah . . . .
a. menentukan narasumber
b. menyusun daftar pertanyaan
c. menghubungi narasumber
d. belum menentukan informasi yang ingin diketahui
2. Warisan budaya Indonesia sangat beragam maka perlu kita ….
a. asingkan
b. hilangakan
c. berikan
d. lestarikan
3. Bangsa Indonesia harus  . . . . agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat.
a.  peduli                      c. terpecah-belah
b.  bersatu                    d. sombong dengan daerah asalnya
4. Contoh sikap toleransi dalam menghadapi perbedaan yaitu . . . .
a. hanya mempelajari budaya sendiri
b. bersikap tinggi hati terhadap budaya lain
c. menghargai pendapat tanpa memandang budaya yang berbeda
d. mendengarkan teman yang memiliki satu kebudayaan
5. Apa Semboyan Negara kita adalah
a. Bhineka Tunggal Ika
b. pancasila
c. UUD 1945
d. Undang-undang
6. Apa nama tarian yang berasal dari Aceh adalah … .
a. Tari reog
b. Tari kecak
c. Tari saman
d. Tari jaipong
7.  Adanya kerjasama pekerjaan menjadi ….
a. ringan          c. biasa
b. berat            d. tak biasa
8. Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang dapat memupuk kerja sama adalah . . . .
a. peran dan tanggung jawab yang jelas
b. ingin berbagi ide dan pikiran
c. berburuk sangka kepada orang lain
d. keinginan untuk mencapai tujuan
9.  Apa yang dilakukan  Ketika kita melakukan kesalahan kepada teman, kita harus . . . .
a. menyalahkan teman yang lain        c. berani meminta maaf
b. berpura-pura tidak tahu                  d. memusuhi teman yang lain



10. Tari kipas berasal dari … .
a. Sumatra Selatan
b. Sulawesi Selatan
c. Kalimantan Selatan
d. Sulawesi utara 
11. Rumah gadang berasal dari…
a. Dayak
b. Sunda
c. Minangkabau
d. Nias
Jawabannya: rumah gadang berasaL dari minangkabau
12. Bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah … .
a. infrasonik
b. audiosonik
c. ultrasonic
d. supersonic
13. Kelelawar dapat mendengar bunyi…..
a. infrasonik
b. audiosonik
c. ultrasonic
d. supersonic
14. Suku Dayak berasal dari Provinsi…..
a. Kalimantan Timur
b. Kalimantan Selatan
c. Kaliamantan Tengah
d. Kaliamntan Barat
15. Alat musik yang dimainkan secara dipetik adalah….
a. gitar
b. piano
c. pianika
d. biola
16. Bunyi tidak dapat merambat melalui
a. benda padat
b. benda gas
c. benda bening
d. benda hampa
17. Sikap saling menghargai perbedaan dan keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia dapat mempererat ….
a. tali silaturahmi dalam keluarga
b. persatuan dan kesatuan bangsa
c. permusuhan dan perselisihan
d. hubungan baik dengan bangsa lain




18 Berikut merupakan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, kecuali ….
a. budaya
b. bahasa daerah
c. suku bangsa
d. bendera
19. Ide utama yang dibahas dalam suatu bacaan yang berupa kalimat inti disebut ….
 a. gagasan pokok
 b. gagasan pendukung
 c. kalimat penjelas
 d. kalimat pendukung
20. Salah satu cara menghargai keberagaman agama yang ada di Indonesia adalah ….
 a. bermain dengan teman yang seagama saja
 b. bermain dengan teman yang berasal dari suku bangsa yang sama
 c. bermain dengan teman yang berbeda agama saja
 d. bermain dengan teman tanpa membeda-bedakan agama yang dianutnya


Rabu, 29 Juli 2020

LOMPAT BATU DARI NIAS


LOMPAT BATU DARI NIAS
Tradisi Lompat Batu adalah salah satu tradisi yang berasal dari Nias, Sumatera Utara. Tradisi ini biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter dan setebal 40 cm untuk menunjukan bahwa mereka sudah pantas untuk dianggap dewasa secara fisik. Tradisi Lompat Batu ini merupakan salah satu tradisi yang cukup terkenal di Nias. Selain ditampilkan sebagai acara adat, Tradisi Lompat Batu ini juga bisa menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana.

Sejarah Tradisi Lompat Batu

Tradisi Lompat Batu ini sudah dilakukan sejak dahulu kala. Menurut sejarah, Tradisi Lompat Batu ini muncul karena kebiasaan masyarakat saat perang suku yang pernah terjadi di Nias. Konon pada saat itu, setiap kampung yang berperang mempunyai bentengnya masing-masing untuk menjaga wilayah mereka. Sehingga untuk menyerang, dibutuhkan kekuatan khusus untuk melompati benteng tersebut. Mereka kemudian membuat tumpukan batu yang digunakan untuk melatih fisik mereka, terutama ketangkasan dalam melompat.

Seiring dengan berakhirnya perang tersebut, lompat batu ini masih dilakukan oleh masyarakat di sana hingga menjadi suatu tradisi. Tradisi ini kemudian berkembang menjadi ritual atau media bagi para pemuda untuk menunjukan bahwa dia sudah dewasa. Namun perlu diketahui, bahwa tradisi ini tidak dilakukan semua masyarakat Nias, dan hanya dilakukan oleh kampung-kampung tertentu saja. Walaupun begitu, karena keunikannya Tradisi Lompat Batu ini mulai dikenal masyarakat luas dan menjadi symbol budaya bagi masyarakat Nias.

Fungsi Dan Makna Tradisi Lompat Batu

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tradisi Lompat Batu ini difungsikan sebagai media para pemuda untuk menunjukan bahwa mereka sudah dewasa secara fisik. Selain itu tradisi ini juga bisa menjadi media untuk menguji ketangkasan dan kejantanan para pemuda. Bagi masyarakat di sana, tradisi ini dimaknai sebagai proses pendewasaan para lelaki untuk membentuk karakter yang kuat dan tangkas dalam menjalani kehidupan.

Selain itu, apabila seorang pemuda bisa melakukannya secara sempurna, maka akan menjadi suatu kebanggaan bagi dia dan keluarganya. Karena tidak semua pemuda bisa melakukan hal tersebut secara langsung dan harus membutuhkan latihan yang keras dan waktu yang cukup lama untuk melakukannya. Selain itu, untuk melakukan lompat batu ini sangat beresiko tinggi, sehingga tidak jarang mereka yang berhasil akan merayakannya dengan syukuran adat.

Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Tradisi Lompat Batu

Pelaksanaan tradisi lopat batu ini biasanya diadakan pada waktu yang sudah ditentukan oleh masyarakat dan akan diikuti oleh pemuda yang sudah beranjak dewasa. Untuk tempat pelaksanaan Tradisi Lompat Batu ini dilakukan di tempat khusus, biasanya setiap kampung yang sering melakukan tradisi ini memiliki tempat tersendiri yang digunakan secara turun temurun. Tempat tersebut ditandai dengan batu setinggi 2 meter dan ketebalan 40cm yang nantinya digunakan untuk dilompati para peserta.

Pelaksanaan Tradisi Lompat Batu

Saat pelaksanaan Tradisi Lompat Batu, biasanya akan disaksikan oleh para warga kampung. Kemudian para peserta bersiap dengan menggunakan baju pejuang Nias menunggu gilirannya. Saat sudah gilirannya, peserta akan mengambil ancang-ancang yang tidak terlalu jauh. Kemudian berlari kencang dan menginjakkan kaki pada sebongkah batu sebagai tumpuannya. Lalu dia melompat ke udara dan melewati batu besar setinggi 2 meter tersebut. Saat melompat, peserta tidak boleh sampai menyentuh batu besar tersebut, apabila menyentuh maka dia belum berhasil.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melompati batu ini terutama saat mendarat. Apabila peserta mendarat dalam posisi yang salah maka akan sangat beresiko tinggi seperti cidera otot bahkan patah tulang. Tentunya untuk mengikuti Tradisi Lompat Batu ini tidak boleh orang sembarangan. Walaupun difungsikan untuk menentukan kedewasaan pemuda, namun mereka sudah terlatih semenjak kecil, sehingga sudah terbiasa dan tahu tekniknya.

Nilai-Nilai Dalam Tradisi Lompat Batu

Tradisi Lompat Batu ini tidak hanya sekedar permainan maupun upacara biasa, namun juga memiliki nilai-nilai khusus yang ada didalamnya, terutama nilai kehidupan, nilai budaya, nilai kebersamaan.

Perkembangan Tradisi Lompat Batu

Dalam perkembangannya, Tradisi Lompat Batu masih terus dilestarikan hingga sekarang. Bahkan kini Tradisi Lompat Batu ini menjadi salah satu symbol budaya masyarakat Nias. Tradisi ini masih sering dilakukan oleh beberapa kampung di Nias. Selain sebagai upacara atau ritual adat, Tradisi Lompat Batu ini juga menjadi salah satu daya tarik para wisatawan yang sedang berkunjung ke sana.

Pengertian, jenis, dan sifat-sifat bunyi.


1.Sumber Bunyi
Bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Sedangkan semua benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Dan berikut ini contoh sumber bunyi antara lain;
a. suara petir
b. suara radio atau televisi yang dinyalakan
c. alat musik yang dimainkan
d. suara kereta api yang berjalan
e. suara peluit dan sebagainya.
2.Jenis Bunyi Kelas
Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: bunyi infrasonik, audiosonik dan juga ultrasonik.
A.  Bunyi Infrasonik
Bunyi infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di bawah 20 Hetz per detiknya. Bunyi infrasonik ini hanya bisa didengar oleh sebagian hewan, seperti ikan lumba-lumba, jangkrik, dan anjing.
B. Bunyi Audiosonik
Bunyi audiosonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi antara 20 sampai 20.000 Hetz per detiknya. Bunyi ini bisa didengar oleh manusia. Namun manusia lebih peka terhadap bunyi yang memiliki frekuensi; 50 Hetz ketika berbisik, 1.000 hezt ketika berbicara normal dan 10.000 hets saat berteriak.
C. Bunyi Ultrasonik
Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 hetz per detiknya. Bunyi ini hanya bisa didengar oleh sebagian hewan, di antaranya; kelelawar, paus, tikus dan katak.

3.Sifat-sifat Bunyi

Tentu kita tidak asing lagi dengan bunyi. Pasalnya bunyi bisa merambat sampai ke telinga kita. Bunyi dapat merambat pada media zat padat, zat cair dan juga udara. Namun bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa udara, hal ini disebabkan bunyi termasuk gelombang longitudinal yang membutuhkan medium untuk merambat. Sifat sifat bunyi antara lain; bunyi
·       dapat merambat membutuhkan medium atau perantara.
·       merupakan salah satu contoh gelombang longitudinal, yaitu mempunyai gelombang dengan arah rambat yang sejajar dengan arah getar
·       dapat dipantulkan

4.Sifat bunyi dapat dipantulkan
Telah disebutkan di atas bahwa salah satu sifat bunyi adalah dapat dipantulkan. Bunyi bisa dipantulkan ketika mengenai benda yang permukaannya keras seperti; batu, kaca, papan. Menurut sifat bunyi dapat dipantulkan dibedakan menjadi 2 yaitu;
a. Gaung
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi aslinya. Sehingga bunyi pantul ini merusak bunyi aslinya. Biasanya hal ini terjadi jika jarak sumber bunyi dengan dinding pantul cukup dekat.
b. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar hampir setelah bunyi asli selesai diucapkan. Biasanya hal ini terjadi jika jarak sumber bunyi dengan dinding pantul cukup jauh. Gema ini dapat memperjelas bunyi aslinya.
5.Bunyi memiliki sifat dapat diserap/diredam
Selain bunyi dapat dipantulkan ternyata bunyi juga dapat diserap/diredam. Bunyi akan diserap/diredam ketika mengenai permukaan benda yang lunak, seperti karet, busa, kain, goni dan karpet. Biasanya benda benda ini digunakan untuk mengurangi efek dari bunyi pantul, seperti di studio musik maupun bioskop.

Sugiyatno

Minggu, 26 Juli 2020

PENGERTIAN KERUKUNAN, BENTUK, DAN CARA MENJAGA KERUKUNAN


PENGERTIAN KERUKUNAN,  BENTUK, DAN CARA MENJAGA KERUKUNAN
1.    Pengertian Kerukunan
Kerukukan antar umat beragama merupakan suatu kondisi dimana semua golongan agama dapat hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melakukan kewajiban agamanya. Pemeluk agama yang baik haruslah hidup damai dan rukun.
2.    Bentuk-Bentuk Kerukunan
Bentuk dari kerukunan antar umat beragama ialah hubungan yang harmonis dalam dinamika hidup bermasyarakat yang saling menguatkan yang di ikat dengan sikap pengendalian hidup dalam. Beberapa wujudnya adalah  sebagai berikut:
1.    Saling menghormati dalam kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
2.    Saling mengormati serta berkerjasama dalam memeluk agama, antar golongan agama serta umat beragama dengan pemerintah yang sama-sama memiliki tanggung jawab membangun bangsa dan negara.
3.    Saling tenggang rasa serta loeran dengan tidak melakukan pemaksaan agama terhadap orang lain.
3.  Cara – Cara Menjaga Kerukunan
1.  Mengembangkan rasa toleransi
2.  Menikmati dan menghormati perbedaan. Perbedaan itu menjadikan hidup dan kehidupan menarik.
3.  Menghormati orang lain tanpa memandang agama atau latar belakang lainnya.
4.  menggunakan tatakrama dalam segala aspek kehidupan. Sopan santun baik berbicara, bertindak sangatlah diperlukan dalam kehidupan.
5. tidak membeda-bedakan pemeluk agama lain, terutama saat mereka membutuhkan bantuan.

  Sugiyatno

Rabu, 22 Juli 2020

Fungsi, Cara, Gangguan, Cara Merawat Telingan.


FUNGSI BAGIAN-BAGIAN TELINGA
1.      Daun Telinga berfungsi untuk menangkap gelombang surara.
2.      Lubang Telinga berfungsi sebagai jalan masuk suara ke dalam telinga.
3.      Gendang Telinga merupakan selaput tipis yang paling peka terhadap suara. Berfungsi untuk menghantar getaran suara dari udara menuju tulang pendengaran di dalam telinga tengah.
4.      Tulang pendengaran berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tulang dalam. Pada tulang pendengaran terdiri dari 3 jenis tulang yaitu, tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.
5.      Saluran Eustacius berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada telinga bagian luar dengan
telinga bagian tengah.
6.      Rumah Siput berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Pada rumah siput di dalamnya terdapat ujung saraf pendengaran.

CARA KERJA TELINGAN
Bunyi adalah getaran. Bunyi suara yang kita dengar berasal dari getaran. Bunyi yang merambat di udara ditangkap oleh daun telingan. Kemudian, bunyi masuk ke dalam lubang yang disebut saluran pendengaran luar. Selanjutnya mengenai gendang telinga. Perubahan tekanan pada saluran luar tersebut mengakibatkan gendang telinga ikut bergetar. Getaran dari gendang telingan diteruskan melalui tulang martil, tulang landasan, dan tulang sangurdi. Getaran diteruskan sampai rumah siput. Selanjutnya, rumah siput akan mengubah getaran menjadi sinyal pendengaran. Sinyal pendengaran akan diterima saraf pedengar. Lalu, rangsangan saraf berjalan ke otak. Akhirnya, di dalam otak rangsangan ini diterjemmahkan sesuai bunyi yang kita dengan.
GANGGUAN PADA TELINGA
Gangguan atau penyakit ada :
1.    Tuli, yaitu berkurangnya kemampuan mendengar. Tulis dapat terjadi dikarenakan: Gendang telingan pecah, lubang telinga tersumbat, penga rusaknya saraf pendengaran, ataupengapuran tulang pendengaran.
2.    Otitis media, yaitu infeksi pada bagian telinga tengah yang diakibatkan oleh kuman. Di dalam rongga telinga bagian tengah terdapat nanah.
3.    Otosklerosis, yaitu tumbuhnya tulang pendengaran yang berlebihan sehingga penghantaran suara terganggu.

CARA MERAWAT TELINGA
1.    Bersihkan telingan dengan benda halus, contoh catton bud.
2.    Jangan membersihkan telinga dengan alat yang bisa menusuk atau benda yang tajam, seperti peniti, lidi, atau batang korek api.
3.    Jangan mencoba memasukkan benda kedalam telinga, seperti beras, biji kacang hijau, atai air.
4.    Hindari suara yang bising/ suara berisik karena bising yang terjadi dalam waktu lama bisa merusak telinga, sehingga menjadi tuli.
5.    Jika telinga terasa sakit, segera periklah ke dokter




Sugiyatno
SDN Gatak

Kamis, 16 Juli 2020

Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya


Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya
Telinga merupakan alat pendengar yang berfungsi untuk menangkap gelombang getaran suara yang berada disekitarnya, tidak hanya manusia hewan juga mempunyai alat indra telinga yang memiliki fungsi yang sama yaitu menangkap getaran suara disekitarnya.

Apa itu Indra Pendengar?

Manusia memiliki indra pendengar yang biasa kita sebut telinga, telinga merupakan alat indra pendengar yang peka terhadap getaran bunyi atau suara, jika seorang anak terlahir dengan indra pendengaran yang tidak berfungsi, besar kemungkinan anak tersebut mengalami tuli dan bisu, ketika  sejak lahir tidak dapat mendengar apapun otomatis ia tidak dapat berbicara apapun karena ia belajar dari apa yang ia dengar.

Fungsi Telinga Secara Umum

Pengatur Keseimbangan Tubuh, Pada organ telinga terdapat struktur terkhusus yang memiliki fungsi sebagai pengatur dan menjaga keseimbangan tubuh, telinga berhubungan dengan saraf-saraf otak yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan telinga ketika menangkap getaran suara.
Alat Indra Pendengar, Organ telinga akan berfungsi sebagai alat indra pendengar ketika menangkap getaran gelombang suara yang masuk dari telinga bagian luar, setelah itu gelombang tersebut akan melalui beberapa proses tahapan, lalu diterima oleh otak dan direspon, barulah menjadi suara yang biasa kita dengar saat ini, proses tahapan tersebut terjadi di dalam telinga yang memiliki bagian-bagian dengan fungsinya masing-masing, berikut ini saya akan menjelaskan nya secara rinci.

Manusia hanya mampu menangkap getaran gelombang suara berkisar mulai dari 20-20.000 Hz.

Bagian Bagian Telinga dan Fungsinya

telinga dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Telinga bagian luar, Telinga bagian tengah, dan Telinga bagian dalam.
1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula), saluran telingan luar (analis auditoris eksternal), dan gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan telinga dalam.
Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas untuk mendukung fungsinya, yaitu untuk memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran telinga.
Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini menjaga telinga agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari masuknya serangga karena memiliki bau tidak sedap.
Membran Timpani adalah bagian yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara.
2. Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap seimbang. Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk meneruskan Suara yang diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga bagian tengah terdapat Tuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut (faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah.

Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama yaitu Maleus(Martil)Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), Tulang – Tulang ini saling berhubungan satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena adanya sendi maka tulang – tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam.  Tuba Eustachius ini selalu menutup kecual saat menelan dan menganga. Oleh karena itu saat kita dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung, kita dianjurkan untuk menelan, karena menelan dapat membuka tuba eustachius yang akan menyeimbangkan kembali tekanan udara.
3. Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam disebut juga sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea) merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin Membran terletak pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.
Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1.Koklea (Fungsinya lebih ke pendengaran)
2.Vestibuli (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)
3.Kanalis Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)

Sugiyatno 

Rabu, 15 Juli 2020

Sumber Bunyi dan cara menghasilkannya


Sumber Bunyi dan cara menghasilkannya
1.Sumber bunyi
Sumber bunyi adalah segala sesuatu yang menghasilkan bunyi. Bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Sedangkan semua benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Dan berikut ini contoh sumber bunyi antara lain;
a. suara petir
b. suara radio atau televisi yang dinyalakan
c. alat musik yang dimainkan
d. suara kereta api yang berjalan
e. suara peluit dan sebagainya.
Frekuensi bunyi adalah jumlah atau banyaknya gertaran yang terjadi dalam tiap 1 detik.
Nama-nama benda yang bisa menghasilkan bunyi dan cara membunyikannya.
1.Biola dengan cara menggesekkan burus dengan senar/dawai (digesek).
2.Gitar dengan cara memetik senar dengan jari atau alat bantu pick gitar (dipetik).
3. gendang dengan cara memukul dengan ujung jari, dengan kedua tangan (dipukul).
4. Angklung dengan menggoyangkan palang gantung pada bagian angklung dapat menghasilkan bunyi (digoyang).
5. Harmonika dengan meniupnya dengan mulut dengan bantuan otot pipi dan perut (ditiup)
6.drum dengan dipukul atau dipijak/diijak tergantung fungsinya.
7.Lonceng dengan dipukul atau dengan menggoyangkan bagian tengah lonceng sehingga bertemu dengan penampang luar, sehingga menghasilkan bunyi.
8. terompet dengan cara meniupnya.
9. Kecrek dengan digoyangkan atau dipukul sehingga menghasilkan bunyi.

Sugiyatno