sajak sajak kehidupan : April 2020

IKLAN ELEKTRONIK DAN MAKANAN

Kamis, 30 April 2020

PESAN DARI ACEH


PESAN DARI ACEH

Gelap belum lama menghilang
Dan mentari baru saja menampakkan sinarnya
Namun semua tak mampu ku eja
Birunya ombak lautan menerpa aceh seisinya
Tinggalah wajah-wajah tanpa cahaya
Beribu manusia yang tak lagi mampu berbicara

26 Desember 2004 aceh berduka
Dalam luka dan duka yang terdalam
Tuhan sucikan jasad saudara-saudaraku
Bersama dengan  ombak lautan yang biru
Kembalilah kepadaNya dan tenanglah dialam sana
Bersama sang pencipta jagat raya dan seisinya

Ini bukanlah bencana
Melainkan peringatan untuk kita manusia
Kita pasti akan kembali kepadaNya
Dengan segala cara dan terkubur dalam tanah gelap gulita
Tak akan membawa harta ataupun benda
Pangkat atau segala isi dunia

Pesan kesan  Puisi Dari Aceh
26 Desember 2004 saat peristiwa Tsunami Aceh itu bukanlah bencana, mungkin itu adalah teguran atau peringatan kepada yang masih hidup baik dari peristiwa tsunami sendiri atau yang tidak terkena bencana tsunami bahwa kita hidup akan kembali kepada sang pencipta (mati) kita dengan bermacam jalan dan cara yang tak terduga, tak ter eja. Untuk kita yang hidup mari berdoa dan mendoakan mereka agar mereka diterima dengan segala amal perbuatannya serta mempersiapkan amal agar kelak saat menghadapnya kita sudah siap dengan bekal kita.
                                                                        

Sugiyatno

Belajar, Belajar dan Belajar Menulis Setiap Hari


Belajar, belajar dan belajar menulis setiap hari

Pemateri Dr.Uswadin, M.Pd

RESUME ke 23
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 7
Rabu, 29 April 2020

Grup menulis gelombang 7 Seperti biasanya pembelajaran pada hari Selasa, 29 April 2020 oleh bapak Dr. Uswadin, M.Pd. Beliau adalah pernah menjadi guru SMP labschool Jakarta, Kepala SMP Labschool Cibubur 2011 sampai dengan 2019, Pengembang Labchool UNJ. Beliau tinggal di mataram Jakarta Timur, email beliau dinaswa15@gmail.com. Grup menulis gelombang 7 dimulai pada pukul 13.00 – 15.00. Materinya adalah Menulis dan Mencetak Buku Digital.
Bapak Uswadin memulai materinya dengan kata ide, Ide muncul biasanya saat sedang santai dan karena khawatir hilang, maka langsung ambil ballpoin dan buku kecil utk mencatat poin - poin apa yg terlintas dalam kepala. Setelah poin - poin tersebut tertulis maka pada waktu dan suasana yang tepat kita bisa tulis ide tersebut.
Beliau bercerita Tulisan yang telah kita buat maka coba di bagikan ke public, bisa melalui blog kita atau melalui media sosial yang lain seperti fb atau media cetak atau online. Tulisan yang sudah jadi coba kirim ke media on line dan alhamdulillah bisa diterima oleh redaksi. Saya mencoba kirim ke beberapa media on line dan ternyata diterima juga.
Selain media online kita juga mencoba dan memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan kita ke media cetak. Ada kebanggaan tersendiri jika tulisan kita dapat dimuat apalagi di surat kabar yang sudah populer atau berskala nasional. Tulisan yang di upload di blog sendiri juga bisa menjadi media informasi kita. Contoh tulisan yang  ditulis di blog pribadi dan bisa di share juga ke medsos kita seperti facebook atau wa grup.
Kalau kita terbiasa menulis maka insya allah kita pun sebagai guru bisa tingkatkan menjadi sebuah buku. Bisa dari buku pelajaran yang kita ampu. Karena kita sering menyampaikan hal2 tsb setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku. Pengalaman-pengalaman  dan tulisan-tulisan  yang kita simpan dalam blog maka bisa kita kumpulkan juga menjadi sebuah buku. Dengan menulis kadang  ide-ide  baru muncul dan tidak hanya tulisan, kita pun juga bisa menulis syair lagu yang bisa menjadi sebuah lagu jika dinyanyikan.
Apakah sebuah penelitian bisa dijadikan buku popular? Tentu saja karena kalau hasil penelitian data dan faktanya sudah bisa dikatakan valid. Berbeda dengan yang baru opini saja. Jadi bisa saja dijadikan tulisan populer tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan difahami. Carannya antara lain dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengambil latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan bahasa yang simpel saja. Bisa dipecah menjadi dua bab
2. Menyampaikan penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tersebut. Ini bisa di bagi menjadi tiga atau empat bab.
3. Rekomendasi apa dari penulisan tersebut dalam satu bab.
4. Penutup atau kesimpulan jadikan satu bab.
5. Tambahkan gambar atau foto atau data yang membuat tulisan menjadi lebih menarik.
Kesimpulan dari pembelajaran ini adalah perbanyak menulis dan membaca agar ide muncul, jangan lupa tulis ide-ide yang sudah muncul dan buat dulu runtutan dalam konsep baru koreksi dan siap untuk di publikasikan diberbagai media, baik media social maupun media cetak.

Sugiyatno
SDN Gatak Tanjungsari
Keruk II, Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul

Rabu, 29 April 2020

Puisi RINDU SEPERTI DULU


RINDU SEPERTI DULU

Ramadhan kali ini begitu sepi
Masjid tak ramai seperti dulu lagi
Tak ada gelak tawa ceria dari para santri
Yang selalu melantunkan ayat-ayat suci Ilahi Robi

Ramadhan kali ini sepi masjid tak berpenghuni
Tak ada ceramah-ceramah dimimbar lagi
Bahkan berbuka puasa dimasjid telah berhenti
Tuhan ramadhan kali memang tak sepeti dulu lagi

Sugiyatno
25 April 2020


Selasa, 28 April 2020

Cara Mendesain Buku Pembelajaran


Cara mendesain buku Pembelajaran
Pemateri Dr. Paidi, S.Pd., M.TPd

RESUME   ke 22
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 7
Selasa, 28 April 2020

Seperti hari puasa biasanya pembelajaran pada hari Selasa siang, 27 April 2020 oleh bapak Dr. Paidi, S.Pd., M.TPd. grup menulis gelombang 7 dimulai pada pukul 13.00 – 15.00, karna hari puasa agar pas malamnya umat Muslim kususnya banyak dan kusuk dalam beribadah. Materinya adalah Cara Mendesain Buku Pembelajaran.
Dr. Paidi, S.Pd., M.TPd beliau adalah kelahiran Bantul, 01 Januari 1971. Beliau merupakan Ketua MKKS SMK Kota Bengkulu, Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu, dosen FISIP UNIB sekaligus dosen pascasarjana TP UNIB hingga saaat ini. Alamat blog beliau adalah https://pdsmk1bkl.blogspot.com.
Seperti biasa acara ini dimoderatori oleh bapak Bambang, berhubung belum hadir maka diganti oleh Om Jay seperti biasanya. Bapak Dr. Paidi sangat senang sekali bisa bertemu dan berbagi ilmu tentang cara mendesain buku pembelajaran dengan peserta belajar menulis gelombang tujuh melalui dunia maya.
Secara umum proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yang dapat saya uraikan sebagai berikut:
1.        Langkah 1, kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut
2.      Langkah 2, berdsarkan data yang di dapat dari langkah pertama selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran/bahan yang akan kita rancang
3.        langkah 3, berdasarkan data langkah ke dua selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
4.        Langkah 4, seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjkadi target atau pemakai buku yang kita rancang
5.        Langkah 5, membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yang di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional).
6.        Langkah 6, Melakukan penyusunan TES
7.    Langkah 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini saya merancang pembelajaran secara blended learning)
8.      Langkah 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
9.        Langkah 9, setelah draft bahan tersedia
10.    Langkah 10, selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sebab: 1. one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa); 2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasarkan dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah); 3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah, dan bawah); 4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompok atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan mulai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
11.  Langkah 11, Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga, jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yang digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Demikian sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, insyaAllah jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll, sebagaimana dahulu pernah terjadi di buku-buku yang beredar dilingkup dikbud khususnya jenjang sekolah dasar.

Kesimpulannya adalah mendesain bahan pembelajaran yang dilakukan secara ilmiah atau sesuai standar tahapan atau pun standar penerbit maka kasus kesalahan tidak akan terjadi pada sebuah buku yang beredar pada jenjang pendidikan.

Sugiyatno
SDN Gatak Tanjungsari
Keruk II, Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul


Menulis dan membuat buku digital
Pemateri Ono Widodo Purbo

RESUME   ke 21
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 7
Senin, 27 April 2020

Tidak seperti biasanya pembelajaran pada hari Senin malam, 27 April 2020 oleh bapak Ono Widodo Purbo. grup menulis gelombang 7 dimulai pada pukul 13.00 – 15.00, ya karna hari puasa agar pas malamnya umat Muslim banyak dan khusuk dalam beribadah. Materinya adalah Menulis dan Mencetak Buku Digital.
Bapak Ono W Purbo adalah tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi asal Indonesia, beliau juga dikenal sebagai penulis, pendidik serta pembicara saat seminar-seminar. Menulis dan mencetak buku digital atau cara membuat buku digital sering dikenal dengan istilah E-Book mulai dikerjakannya saat akademisi, penulis dan penerbit buku untuk buku teks dalam bentuk yang nyata bukan berarti ditinggalkan. Sebenarnya banyak juga penulis yang menerbitkan buku dalam dua bentuk yaitu buku elektronik dan buku fisik.
Biasanya yang menjadi kendali dalam menulis adalah mencari kata-kata, topic dan jenis buku yang laris atau laku untuk dijual atau dipasarkan. Sedang untuk menghasilkan karya tulis apa saja yang harus kita persiapkan? Ya jelas rajin membaca, perbanyak membaca buku, kemudian menulis, kemudahan menulis jika jika rajin membaca. Jangan lupa saat menulis gunakan 5W+1H (what, where, when, who, why, dan how).
Langkah awal, bagaimana cara kita mencari topic supaya buku kita laku dijual? Yaitu dengan cara memilih topic, mencari tahu keinginan para pembaca dan yang tidak kalah pentinya adalah mencari tau minat pembaca. Ketiga hal tersebut diperoleh dari mengobrol, atau bercakap-cakap atau bertanya kepada orang lain. Dari kegiatan tanya jawab, bisa diketahui keinginan atau minat masyarakat itu seperti apa. Nah, hal-hal sederhana ini bisa dijadikan sebagai buku.
Langkah kedua, salah satu teknik menulis sederhana adalah menerjemahkan dokumen-dokumen yang menggunakan bahasa asing, misalnya buku berbahasa Inggris; dikumpulkan jadi satu dokumen, kemudian dijadikan paragraf baru menggunakan bahasa atau kata-kata sendiri yang lebih enak dibaca dan dipahami. Jadi artinya gabungan beberapa buku terjemahan menjadi sebuah buku baru. Kemudian buku-buku yang kita gunakan dimasukkan dalam referensi, namun harus perlu diingat bukan terjemahan lagi. Ini merupakan salah satu menulis sederhana, tanpa harus mengarang atau membuat kata-kata sendiri. Sebagai dosen, pak Onno sering memberikan tugas menulis buku pada mahasiswa, mereka harus bisa menulis buku dengan topik apa yang sedang dikuliahkan. Untuk memudahkan penulisan, maka mereka diberi akses ke perpustakaan digital milik bapak Onno. Dalam digital library tersedia berbagai jenis buku. Salah satu cara interaksi denganbanyak orang adalah dengan menggunakan media social, seperti twittwr, fecebook, instagram, dll.
 Langkah ketiga teknik menulis sederhana adalah biasakan mencatat atau membangun kebiasaan mencatat, contoh mencatat di Blog, fecebook, atau di mana saja yang kalian anggap penting dan kalian senangi. Jadi mencatatlah apa saja sedikit demi sedikit setiap hari. Dikumpulkan dan nantinya bisa jadi buku. Ini yang merupakan salah satu kunci yang paling penting dalam menulis. Menyinggung tentang menulis di wiki, memberi manfaat tersendiri. Misalnya kita mencari topik tertentu, maka tinggal ketik di menu Search kemudian Enter, langsung dapat. Jadi menulisnya dalam bentuk elektronik. Selain itu hasil tulisan bisa dibaca semua orang kapanpun dan dimanapun.
Selanjutnya menulis ilmiah di jurnal. Saat menulis ilmiah dijurnal yang paling Perlu diperhatikan adalah penulisan referensi. Referensi yang berbahasa Indonesia biasanya sulit untuk diterbitkan di jurnal internasional. Dalam menggunakan referensi berbahasa asing, kita bisa menggunakan google scholar, tinggal ketik di web search menu https://scholar.google.com.
Salah satu cara memperoleh referensi berkualitas berbahasa asing adalah masuk ke google scholar, yaitu masukkan kata kuncinya, maka akan muncul dengan sendirinya file-file yang kita butuhkan, tinggal klik kanan dan cite. Namun sebelum itu, kita perlu membaca abstrak tulisan terlebih dahulu, apakah sesuai dengan paper yang kita butuhkan. Kemudian bagaimana supaya buku bisa terbit? Penerbit membutuhkan naskah yang harus disiapkan penulis, yaitu:
1.    Halaman Judul
2.    Kata Pengantar ini bisa ditulis oleh lebih dari satu orang, maksudnya bukan hanya penulis. Bisa kepala sekolah atau tokoh lain yang dianggap penting dan mempunyai nama seorang tokoh ternama.
3.    Daftar Isi
4.    Materi Lengkap jika perlu tambahkan folder gambar, jika ada. Kalau bisa gambar dalam folder tersendiri apalagi gambar original dengan resolusi besar. Gambar, sebaiknya: hitam putih (jangan color), zoom ke bagian yang diperlukan.
5.    Tentang Penulis, disarankan buat versi pendek.
6.    Daftar Pustaka
7.    Sinopsis, yaitu kisah tentang penulisan buku.
Semua naskah dibuat sederhana saja dalam Ms Word. Sebagai tambahan informasi bagi penulis, biasanya Penerbit ANDI Offset melakukan layout sendiri terhadap buku, sementara Elex Media Komputindo, biasanya meminta penulis untuk layout sendiri supaya mereka tinggal mencetak. Penerbit menerbitkan buku bukan karena berkualitas, tapi karena bukunya bisa laku dijual. Jadi, sekali lagi kita harus menulis buku yang bisa laku dijual. Kalau buku yang kita tulis adalah buku pegangan siswa, penerbit akan senang sekali. Terutama buku pegangan untuk murid SD karena jaminannya adalah pembelinya banyak. Dapat dikatakan bahwa topik tulisan adalah penentu laku atau tidak lakunya buku. Beruntunglah penulis yang menulis buku sekolah dasar. Tapi ingat buku perlu menyesuaikan dengan keputusan Mendikbud. Penerbit paling senang dengan buku-buku yang menjadi pegangan Sekolah Dasar.
Bagaimana dengan royalti? Penerbit Andi Offset dan Elex Media Komputindo royaltinya 5-10%. Peluang besar sebenarnya ada di guru-guru SD yang jadi penulis, karena murid SD jumlahnya banyak sekali. Artinya, hidup bisa dijamin dari royalty meski 5-10%. Untuk mencetak buku digital hanya sederhana, tinggal Save As PDF saja  file wordnya atau Print As PDF. Buku digital bentuknya PDF. Cukup sampai di situ sudah jadi buku digital. Selanjutnya diupload ke website atau disebar di  WhatssApp.
Ingat, menulislah buku yang bisa laku dijual, tidak harus bukunya bagus. Salah satu pemikat penerbit adalah jumlah follower yang banyak di medsos, karena ini bisa meyakinkan penerbit bahwa pembacanya banyak.
Yang tak kalah penting lainnya adalah cover buku berperan banyak dalam penjualan buku. Penerbit ANDI Offset biasanya merancang cover buku. Penulis hanya perlu menyiapkan materi. Penulisan buku bisa menggunakan MS WORd di WINDOWS atau libreOffice Writer di Linux.
Buku digital bisa ber-ISBN. ISBN bisa dikeluarkan dari sekolah, tidak hanya dari penerbit. Caranya adalah sekolah request dan mengisi formulir di https://isbn.perpusnas.go.id. Maksudnya adalah sekolah bisa jadi penerbit, tidak harus jadi penerbit sungguhan. Nanti Perpusnas akan mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan ISBN. Namun, setiap kali akan mengeluarkan ISBN, sekolah  harus mengajukan buku ke ke Perpusnas untuk diberikan ISBN.
Sementara konten yang memiliki Copyright (Hak Cipta), disarankan jangan sembarangan digunakan karena bisa bermuara ke ranah hukum. Sebaiknya menggunakan konten yang berbasis creative commons licenseCreative Commons menyediakan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan kembali dan dibagi secara luas. Konten dengan lisensi Creative Commons  bisa dicek dan digunakan di https://creativecommons.org.
Kesimpulannya adalah menulislah karna menulis itu mudah asal tau caranya, menulis ternyata bukan hanya hobi tetapi bisa membawa kita kepada rizki melalui adanya royalty. Munulis tidak harus bagus tetapi menulislah hal-hal yang menarik bagi orang banyak dan laku dijual dipasaran, et jangan copy and paste tulisan orang lain ya bisa bermuara ke ranah hokum atau penjara.

Sugiyatno
SDN Gatak Tanjungsari

Senin, 27 April 2020

Pamer (suka pamer makanan)


Pamer  (suka pamer makanan)

Ceramah pagi ini sangat menarik sekali membuat saya merinding dan intropeksi diri kenapa?
Ya dari judulnya saja biasa hihi tapi isinya mengerikan. Ceramah pagi ini bertema RIYA (pamer).
Pak ustad:”Maka kecelakaan lah bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari shlatnya, orang-orang yang berbuat riya(pamer) dan enggan menolong dengan barang berguna” (surat Al-Maun:4-7).
Disebutkan kan bahwa orang sekarang itu suka sekali secara tidak sadar bahwa beliau riya tapi tidak tahu dimana dan kenapa atau kapan waktunya? Sebab kita sering sekali memposting hal-hal yang seharusnya tidak kita posting dalam media social, contoh sholat trawih berjamaah difoto kirim fb, Pasang status IG, berbuka puasa dengan makanan yang banyak dan enak-enak tetangga tidak diberi eh malah posting dimedia social disana-sini, itukan namanya riya(pamer).
Jleb, kena deh saya dalam hati.

Sugiyatno
SDN Gatak Tanjungsari

JAMAN SUDAH BERUBAH


JAMAN SUDAH BERUBAH

Dulu banyak pohon-pohon rindang
Kini telah berganti tiang tinggi menjulang

Dulu manusia banyak menebar salam saat berjalan
Kini berganti bunyi tlakson dan roda disetiap sudut jalan

Dulu tanah luas melimpah penuh sawah
Kini berganti sempit penuh sampah

Dulu masyarakat hidup penuh berkah
Kini berubah serakah dan saling menumpahkan darah

Dulu anak-anak senang voli dan kasti
Kini berganti nonton televisi dan hobi selfi

Dulu adat istiadat selalu dijunjung tinggi
Kini berubah jadi generasi hobi tawur dan judi


sugiyatno
Keruk II Banjarejo Tanjungsari Gunungkidul

Dirumah Aja


Dirumah Aja

Dirumah aja kita bisa merangkai cerita
Melihat senja serta langit yang jingga merona
                        Dirumah aja kita bisa saling bercengkrama
                                    Bekerja, belajar dan memperbanyak ibah kepadanya
                                    Dirumah aja kita buat rencana untuk masadepan kita
                        Kapan kita bisa berlibur dan berhenti bekerja
            Dirumah aja meski sepi dan galau mendera
Dirumah aja jangan keluyuran kemana                      

Sugiyatno
14 4 2020
17.17

Sub Buah Alpukat


Sub buah alpukat

Siapa yang nggak kenal sub buah, ya minuman yang terdiri dari potongan buah yang dicampur dengan susu atau sirup. Eh maaf ya bukan iklan, saya cuma mau bercerita saja tentang sub buah alpukat susu yang dipadukan buah naga kesuakaan ku, ni cara membuatnya ala sugiyatno.
Bahan
1. alpukat masak
2. buah naga
3. susu
4. gula
5. rumput laut
6. 2 gelas air matang
7. sirup sesuai selera
8. susu sachet sesuai selera
Cara membuatnya
1.    Pastikan menggunakan buah yang segar dan  masak/matang
2.    Potong buah dengan sedang atau ukuran selera, bentuk juga sesuai selera
3.    Masukkan air yang sudah dicampur dengan sirup dan susu
4.    Masukan buah dalam dalam yang sudah tercampur dengan sirup dan susu
5.    Siap saja dan dicicipi, eh nunggu buka puasa dulu ya  

7 Manfaat buah alpukat
1.    Mencegah resiko kangker
Alpukat memiliki senyawa antioksi dan yang membantu menangkal radikal bebas yang akan jadi perusak DNA dalam sel yang dapat mengakibatkan kanker.
2.     Mencegah penyakit jantung
Alpukat memiliki kadar lemak baik yang akan menurunkan kolesterol jahat dan resiko jantung, apalagi mengkonsumsinya secara teratur dapat membantu kesehatan jantung dan pembuluh darah lo.
3.    Menjaga kesehatan mata
Karna didalam alpukat terdapat senyawa lutein yang dapat membantu menjaga kesehatan mata.
4.    Mencegah resiko diabetes
Didalam alpukat terdapat oleat yang akan membantu mencegah diabetes Militus, juga mengurangi kadar trigliserida dan mengontrol kadar gula darah.
5.    Menurunkan kolesterol
Alpukat memiliki senyawa beta sitosterol yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

Sugiyatno
SDN Gatak Tanjungsari

Minggu, 26 April 2020

RINDU SEPERTI DULU


RINDU SEPERTI DULU

Ramadhan kali ini begitu sepi
Masjid tak ramai seperti dulu lagi
Tak ada gelak tawa ceria dari para santri
Yang selalu melantunkan ayat-ayat suci Ilahi Robi

Ramadhan kali ini sepi masjid tak berpenghuni
Tak ada ceramah-ceramah dimimbar lagi
Bahkan berbuka puasa dimasjid telah berhenti
Tuhan ramadhan kali memang tak sepeti dulu lagi

Sugiyatno
25 April 2020

Sabtu, 25 April 2020

Resensi ”Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”


Resensi oleh Sugiyatno, S.Pd

Judul Buku      :”Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”
Penulis             :Wijaya Kusumah, S.Pd.,M.Pd
Penerbit           :PT.Indeks. Jakarta. 2012
Cetakan pertama. 2012

Buku “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” penulis Wijaya Kusumah atau akrab dipanggil om Jay ini berisi tentang banyak sekali motifasi-motifasi yang dapat membangkitkan kita untuk semangat menulis, buku ini mudah dipahami cara penyampaiannya, dan beberapa tips-tips, serta beberapa keterampilan lain yang harus dimiliki seorang penulis pemula, dan yang paling penting adalah kapan waktu yang baik untuk menulis serta cara memenejemen waktu yang paling baik semuanya ada dalam buku ini.
Menurut om jay menulis dan membaca adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, tidak ada penulis yang tidak rajin membaca. Menulis adalah proses, tulisan yang baik tidak langsung sekali jadi. Penulis yang baik adalah penulis yang rajin membaca, karna membaca membuat kita bisa melihat dunia luar atau berkunjung kesuatu tempat tanpa harus mengalami langsung. Membaca buku berarti membuka dunia. Penulis lahap membaca akan membuat menjadi gemuk menulis, menjadi penulis hebat bila mampu menuangkan dalam gaya menulis anda sendiri.
            Om Jay memberikan saran seorang penulis harus mampu memasukan sumber bacaan kedalam artikelnya. Seorang penulis yang baik mampu menempatkan pendapatnya dengan pendapat orang lain. Ketika penulis terasa renyah, ada kudapan nikmat yang dihasilkan. Itulah buah dari sebuah kreatifitas menulis yang membuat penulis dan pembaca merasa puas melahap habis apa yang ditulisnya.
            Om Jay mengatakan cara paling mudah membuat buku adalah melakukan kegiatan tulis-menulis setiap hari. Konsisten dan komitmen tinggi adalah kuncinya. Cara menulis yang efektif adalah segera menulis apa yang anda lihat dan anda pikir, tanpa beban dengan tujuan yang sudah anda siapkan. Rajin membaca akan membuat anda kuat menulis. Jarang membaca akan membuat anda lumpuh. Tips menulis lainnya adalah jangan menulis saat tidur. Et apakah bisa menulis sebelum tidur? Jawabannya tentu bisa tapi ada caranya tersendiri, yaitu harus ada komitmen dan harus dibiasakan. Ternyata menulis itu bisa dilakukan kapan saja.
            Om Jay mengingatkan banyak orang tak mau bersusah payah membangun gaya menulisnya dendiri. Dia lebih suka mengekor pada orang lain ketimbang menjadi pelopor. Jangan pernah membenci tulisan anda sendiri. Karna lebih baik tulisan anda jelek hasil kita sendiri dari pada bagus tapi hasil copy and paste tulisan orang lain. Menjadi penulis banyak sekali keuntungan, dari menghasilkan buku, mendapatkan uang, mendapatkan Ipad, dan juga tulisan kita menjadi tabungan juga.
            Et setelah mengenal banyak sekali kelebihan sekarang penulis resensi juga akan menuliskan kekurangnya juga, sebelumnya om Jay saya mohon maaf ya. Kekurangan buku ini yaitu ketika pembaca sudah termotivasi dan ingin membaca halaman selanjutnya tapi masih ada halaman yang membicarakan hal yang sama seperti halaman sebelumnya. Contoh bisakah kita menulis sebelum tidur (hal 31), ada juga pada halaman (197) yaitu enakan mana menulis sebelum tidur atau setelah tidur, serta pada halaman (215) biasakanlah menulis sebelum tidur.

Kesimpulan dari membaca buku om Jay ”Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” adalah buku bagus, sangat layak untuk dibaca, ditiru untuk kita coba menjadi seorang blog ataupun penulis buku baik bagi pemula atau pun umum. Mari kita menulis setiap hari dari hal yang kita sukai dan buktikan apa yang akan terjadi.

Sugiyatno
SDN Gatak Tanjungsari
Keruk II, Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta


Jumat, 24 April 2020

Mengenal Penerbit Mayor dan Minor (Indi)


Mengenal Penerbit Mayor dan minor (indi)

Kalian pasti bertanya-tanyakan apa itu penerbit mayor dan minor? Atau malah bertanya kalau kita menerbitkan buku itu harus bayar atau nggak si? Atau penerbit apa si yang paling bagus mayor atau minor?
            Kita akan bahas satu-satu nih
1.    Penerbit Mayor
Penerbit Mayor adalah Penerbit besar. Kenapa dikatakan besar karna memiliki modal yang besar untuk melakukan penerbitan. Tim yang akan menangani atau bekerja banyak contohnya ada editor, lay outer, illustrator, bagian marketing, bagian distribusi. Et kalau sudah sebanyak itu timnya pasti tentu setiap penulis yang akan menerbitkan naskah juga diseleksi dan diedit ketat, baik isi, tata bahasa, dan gaya kepenulisannya lo. Setelah itu masuk dek ke lay out, lalu ke cetak dan dipasarkan baik jalur udara ataupun darat. Jalur udara melalu internet sedang jalur darat melalui toko buku yang bekerjasama dengan penerbit tersebut  atau tenaga penjual lo.kalau kita bisa lolos dan naskah kita bisa diterbitkan di penerbit mayor waw sudah pasti enak kita tidak perlu mengeluarkan biaya, pemasaranpun terjamin, malah kita akan mendapatkan royalty sebesar 10-15% dipotong pajak dan biasanya penerimaan berbeda-beda ada yang 6 bulan baru diberikan royaltinya, satu lagi keuntungannya penulis akan mendapatkan bukti terbit juga sekitar 3-10 eksemplar gratis lo. Nah beberapa contoh penerbit Mayor adalah Andi Publisher, Balai Pustaka, Erlangga, Gramedia, Gagas Media, dan masih banyak yang lainya ya. Jangan tanya soal ISBN (International Standard Book Number) ya dengan penerbit Mayor sudah jelas ber ISBN.
2.    Penerbit Minor (Indi)
Penerbit minor ini sering disebut Indi atau Independen. Untuk menerbitkan naskah disini ngak perlu diseleksi mungkin hanya akan diedit ringan seperti kesalahan standar tulis dan bahasanya tapi tanpa mengubah isinya. Et jangan salah lo penerbit Minor juga punya Editor dan lay outer juga, tetapi jika ingin menggunakan jasa Editor dan Lay Outer harus siap-siap merogoh kucek atau biaya tambahan. Eh lupa, jika ingin menerbitkan di penerbit Minor kebanyakan biaya penerbitan, biaya cetak, biaya ISBN, harus ditanggung sendiri lo. Pemasaran buku juga tergantung penulis, banyaknya pembeli atau penjualan tergantung si penulis atau yang menerbitkan buku. Penerbit Minor tidak akan mencetak buku jika tidak ada yang membelinya. Biasanya penerbit Minor hanya akan memasang cover di Web Penerbit. Nah soal royalty ni kita juga dapat, tetapi tergantung kesepakatan antara penulis dan penerbit yang sudah ditetapkan oleh si penerbit. Untuk bukti terbit kita penulis harus membelinya lo, penulis tidak mendapatkannya secara gratis. Kenapa, karena penerbit membutuhkan biaya untuk mencetak dahulu bukunya. Eh jangan kawatir jika penulis yang memesan buku dapat harga kusus kx. Tapi terkadang peraturan penerbit indi ada yang berbeda lo jadi jangan kaget bila ada yang berbeda informasi dengan yang saya tulis ya. Terakhir jangan takut menerbitkan di penerbit Minor sebab tak sedikit juga yang sukses dan terkenal lewat penerbit Minor.


Sugiyatno
SDN Gatak Tanjungsari