MENJADI
GURU MENGAJAR DENGAN GAYA MOTIVATOR
Pemateri
ARIS AHMAD JAYA, DVM., MM.
RESUME ke 15
BELAJAR
MENULIS GELOMBANG 7
KAMIS,
16 April 2020
Narasumber
: ARIS AHMAD JAYA, DVM., MM.
Materi : MENGAJAR GAYA MOTIVATOR
Seperti biasanya
pembelajaran pada hari Kamis malam, 16 April 2020 oleh bapak Aris Ahmad Jaya grup menulis gelombang
7 dimulai pada pukul 19.00 – 21.00 . Materinya adalah Mengajar Gaya Motivator.
Berdasarkan niat, guru itu ada 2 macam :
1. Guru
Betulan, yaitu yang dari awal sudah niat jadi guru. Karena sudah
niat, guru betulan bisa jadi guru yang
diidamkan.
2. Guru
Kebetulan. Kebetulan lulus dari universitas/kuliah, sambil menunggu
panggilan kerja, jadi guru dulu. Kebetulan ada yayasan orang tua yang butuh
guru. Kebetulan ada teman yang mengajak, dll.
Nah guru kebetulan
salah nggak? Salah kalau terus menerus. Tapi, guru kebetulan bisa jadi guru
betulan kalau mau belajar. Dan kadang-kadang bisa jadi guru idola. Yang jadi masalah
adalah ketika anda tidak mau menerima profesi anda sebagai seorang guru. Guru
betulan atau kebetulan akan berbuah manis jika ia mencintai profesinya. Apa pun
yang anda bawa, anak akan suka, karena anda sudah dicintai.
Berdasarkan kinerja, ada 3 macam guru, yaitu :
1. Guru Nyasar. Gak punya tujuan. Gak berenergi. Murid jadi
benci. Jam jadi terasa lambat dan murid jenuh.
2. Guru Bayar. Energinya terkait finansial. Gak
konsisten, wajah cerah setelah gajian tapi mukanya menyedihkan saat tanggal tua
atau insentif belum cair. Guru bayar kadang tidak semangat karena pekerjaan
guru tidak menjanjikan (mapan). Ayo segera sadar!
3. Guru Sadar. Pembelajaran menyenangkan,
pulangnya dirindukan. Karena apa yg diucapkan, dilakukan secara sadar.
Menjadi Guru Motivator
mengajari kita menjadi guru sadar. Sadar bahwa kita adalah konektor kebaikan,
sadar bahwa ilmu adalah amal jariyah. Guru sadar adalah magnet kecintaan siswa
terhadap ilmu yang ia bawa, magnet siswa untuk lebih dekat dengan Tuhannya. Bagaimana
peran guru sesungguhnya :
1. Mengajar
2. Mendidik
3. Menginspirasi
4. Menggerakkan
Dari keempat peran tersebut, kadang kita
terlalu fokus di nomor 1. Jika itu kita lakukan terus menerus, kita bisa kalah
dengan pembelajaran era sekarang. Karena anak bisa belajar online, mengajari
dirinya sendiri dengan berbagai materi yang mudah didapatkan.
Guru (digugu dan
ditiru) harus bisa jadi teladan, memasukkan norma-norma baik dalam pembelajaran
(mendidik). Disiplin, menolong, tanggung jawab, kejujuran, bersyukur, dll.
harus dicontohkan oleh seorang guru kepada muridnya. Guru yg mampu mendidik
adalah guru yang menginspirasi. Anda akan jadi bagian histori hidup mereka,
bukan sekedar story. Jika anda sudah mampu mendidik dan menginspirasi, maka anda
bisa menggerakkan mereka menuju apa yang anda harapkan.
Jadilah Guru Yang Menarik Dan Menyenangkan.
Menarik artinya punya
daya tarik. Dimulai dari apa yang terlihat (tatapan pertama murid ke guru).
Biasanya meskipun apa yang anda sampaikan penting, tapi jika tidak menarik,
tidak akan berarti bagi para siswa. Menyenangkan artinya guru punya
daya untuk dirindukan. Dimulai dari apa yang terasa.
Lakukan langkah berikut agar guru dirindukan, dicintai dan
menginspirasi. (Sudah dipraktikkan ribuan klien) yaitu :
A. Persiapkan Jadi
Pribadi Menarik
Misal dari sisi penampilan dan berperilaku, baik di dalam
kelas/di luar kelas. Pastikan Anda "layak diizinkan" oleh murid Anda.
Diizinkan adalah anak memerhatikan anda dan bukan sekedar melihat, mendengarkan
bukan sekedar mendengar.
Di
murid, ada pintu (pikiran) mengizinkan dan tidak mengizinkan :
1. Pintu mengizinkan : jika pintu ini terbuka,
maka siswa akan senang dan nyaman belajar dengan guru
2. Pintu tidak mengizinkan : pintu ini
menyebabkan siswa tidak suka belajar. Apa pun yang Anda bawa tidak akan masuk
jika pintu ini tidak terbuka.
Sebelum siswa menerima pembelajaran apa pun yg Anda bawa, syarat
pertama mereka harus menerima anda. Caranya dengan mengizinkan Anda. Jadilah
pribadi yg menyenangkan.
Anda harus paham mereka berbeda dari Anda. Ketika ngajar anak
TK, anda harus jd seperti mereka. Jangan paksa mereka untuk mengerti Anda. Tapi
Anda lah yang harus mampu seperti mereka. Ubah di- menjadi me-. Ubah keinginan
untuk "dilayani" menjadi "melayani". Dihargai jadi
menghargai.
Tips
membuka pintu mengizinkan :
1. Anda masuk dengan senyuman (pastikan
masalah anda bukan masalah murid anda) senyum 1225 (1 dari hati, 2 cm kanan
kiri, 5 detik)
2. Sapa dengan salam yg berbeda. Misal "Semoga
yang menjawab salam saya, cerdas otaknya" lalu besoknya "Semoga yang menjawab
salam akan menjadi orang sukses".
3. Berikan apresiasi "saya suka mengajar
di sini", "kelas ini penuh semangat", "kalian hebat"
ungkapkan anda senang pada mereka, hargai mereka.
4. Berikan simulasi (ice breaking)
sebelum pembelajaran dilakukan. Pastikan nggak garing di awal. agar hormon
endorpin (hormon yg menimbulkan rasa bahagia) muncul dan pembelajaran akan
efektif. Jagan lupa beri apresiasi bilang "keren", "bagus",
“hebat”.
5. Tempa besi selagi panas. Tangkap kebaikan anak, beri
apresiasi individu/massal. Jangan nunggu kelulusan atau kenaikan kelas. Segera
puji saat murid melakukan kebaikan. Misal ada yang datang tepat waktu. Kamu
keren sudah disiplin. Jadilah konektor kebaikan. Bayangkan jika anak nggak suka
Matematika anda, maka anak akan benci pelajaran apa saja yang ada matematikanya
karena anda.
B. Temukan Titik Lebihnya,
Temukan Nilai Unggulnya dan Masuklah Melalui Itu.
Einstein pernah berkata, "Semua orang jenius. Tetapi jika anda
menilai seekor ikan dengan kemampuannya memanjat pohon, maka seumur hidupnya ia
akan percaya bahwa dirinya bodoh." Oleh karena itu harus masuk dari
sisi unggulnya. Penting karena siswa kadang minder karena diberikan momentum yang
bukan kelebihannya. Misal ada anak Matematika, lemah di bahasa, Anda masuk di
bahasa, sulit diterima. Tapi kalau masuk lewat Matematika "Amir, kamu
pinter Matematika, pasti sukses. Tapi kamu juga harus belajar pelajaran lain juga",
anak akan senang dan bisa menerima Anda. Berikan anak anak panggungnya sendiri.
Tips
menemukan nilai tambah siswa :
1. Anda harus bisa memberikan
momentum (kesempatan) pada siswa berdasar nilai lebihnya. Yang mahal dalam
hidup bukan bagaimana kita terampil dalam ilmu, namun momentum yg diberikan
pada kita. Momentum diberikan agar murid merasa dipercaya. Jagan itu, itu saja
yang dikirim. Pasir biasa pun bisa jadi mutiara ketika diolah di kerang
mutiara.
2. Libatkan mereka jadi pemain, bukan sekedar
penonton. Misal mengizinkan siswa memberi ide sehingga anak akan ikut
bertanggung jawab. Misal saat jadi wali kelas, tanyakan "apa yang akan
kamu lakukan agar sekolah kita bisa jadi sekolah yang unggul?"
3. Berikan label positif. Bisa diberikan umum atau
per individu. Contoh "saya senang karena kalian anak antusias" meski
kenyataannya hanya beberapa. Label membangun persepsi dan rasa. Akan
berpengaruh pada mereka. Ingat kata kata anda adalah doa.
Kesimpulannya
Guru
adalah teladan/panutan sekaligus orang tua kedua.Menjadi guru tidak lah mudah tetapi
akan menjadi mudah ketika ada niat, yaitu niat menjadi guru yang menarik dan
menyenangkan.
Sugiyatno
SDN
Gatak Tanjungsari
Keruk
II, Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul.
Selamat menjadi guru yg mampu mengajar gaya motivator
BalasHapusamin, siap om jay. trimakasih krisannya.
HapusSemoga bisa menjadi Guru yang dirinduka n oleh anak didiknya..
BalasHapusamin, semoga bapak juga. hidup Guru dan PGRI
Hapuskuncinya adalah niat plus semangat siip.
BalasHapusasiap buk. trimakasi krisannya.
BalasHapus