BELUM
REZEKINYA
Pagi
itu aku dan sugiyanto, jalan-jalan ke desa Dayakan menikmati pagi yang indah
dan sejuk ditambah putihnya kabut yang menyelimuti. Kedua mata ku dan sugiyanto
terbelalak lebar. Di dekat tempat pos kamling desa Dayakan I kami melihat uang seratus ribu yang tak bertuan.
"Wah,
rezeki!" seru sugiyanto. Diambilnya uang temuan itu.
“Wah rezeki
nomplok gi.” Sahut ku
“kita bagi dua ya gik,” ujar
sugiyanto kepadaku
“oke,” kata ku.
“Tapi pemilinya
mencari atau tidak ya gik?” kata sugiyanto
“ Tidak tahu ya.”
sahutku
“ Ah kita bagi saja,
kita dulukan pernah menemukan uang, kita tidak ambil karna takut dan malah diambil orang dibelakang kitakan.” kata sugiyanto
lagi
"semoga ini berkah kita
gi," ujarku sambil berjalan putar dan kembali ke desa kami.
Sesampainya diperempatan desa,
kami melihat dua anak kecil terjatuh bermain sepeda. Mereka sangat terluka parah
dan mereka ternyata sikembar Dini dan Dina saudaranya Sugiyanto. Kami membawa
mereka ke puskesmas terdekat untuk mengobatinya.
“dek” kata bu
perawat memanggil kami (Sugiyatno dan Sugiyanto)
“ Iya bu.” sahut
kami berdua
“ Ini obatnya
seratus ribu, jangan lupa adiknya disuruh minum ya.” Iya bu
Kami berempat
akhirnya pulang sambil ketawa ketiwi sendiri.
Sugiyatno,
S.Pd
SDN
Gatak kecamatan Tanjungsari kabupaten Gunungkidul provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
3
April 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar