sajak sajak kehidupan

IKLAN ELEKTRONIK DAN MAKANAN

Selasa, 28 April 2020


Menulis dan membuat buku digital
Pemateri Ono Widodo Purbo

RESUME   ke 21
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 7
Senin, 27 April 2020

Tidak seperti biasanya pembelajaran pada hari Senin malam, 27 April 2020 oleh bapak Ono Widodo Purbo. grup menulis gelombang 7 dimulai pada pukul 13.00 – 15.00, ya karna hari puasa agar pas malamnya umat Muslim banyak dan khusuk dalam beribadah. Materinya adalah Menulis dan Mencetak Buku Digital.
Bapak Ono W Purbo adalah tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi asal Indonesia, beliau juga dikenal sebagai penulis, pendidik serta pembicara saat seminar-seminar. Menulis dan mencetak buku digital atau cara membuat buku digital sering dikenal dengan istilah E-Book mulai dikerjakannya saat akademisi, penulis dan penerbit buku untuk buku teks dalam bentuk yang nyata bukan berarti ditinggalkan. Sebenarnya banyak juga penulis yang menerbitkan buku dalam dua bentuk yaitu buku elektronik dan buku fisik.
Biasanya yang menjadi kendali dalam menulis adalah mencari kata-kata, topic dan jenis buku yang laris atau laku untuk dijual atau dipasarkan. Sedang untuk menghasilkan karya tulis apa saja yang harus kita persiapkan? Ya jelas rajin membaca, perbanyak membaca buku, kemudian menulis, kemudahan menulis jika jika rajin membaca. Jangan lupa saat menulis gunakan 5W+1H (what, where, when, who, why, dan how).
Langkah awal, bagaimana cara kita mencari topic supaya buku kita laku dijual? Yaitu dengan cara memilih topic, mencari tahu keinginan para pembaca dan yang tidak kalah pentinya adalah mencari tau minat pembaca. Ketiga hal tersebut diperoleh dari mengobrol, atau bercakap-cakap atau bertanya kepada orang lain. Dari kegiatan tanya jawab, bisa diketahui keinginan atau minat masyarakat itu seperti apa. Nah, hal-hal sederhana ini bisa dijadikan sebagai buku.
Langkah kedua, salah satu teknik menulis sederhana adalah menerjemahkan dokumen-dokumen yang menggunakan bahasa asing, misalnya buku berbahasa Inggris; dikumpulkan jadi satu dokumen, kemudian dijadikan paragraf baru menggunakan bahasa atau kata-kata sendiri yang lebih enak dibaca dan dipahami. Jadi artinya gabungan beberapa buku terjemahan menjadi sebuah buku baru. Kemudian buku-buku yang kita gunakan dimasukkan dalam referensi, namun harus perlu diingat bukan terjemahan lagi. Ini merupakan salah satu menulis sederhana, tanpa harus mengarang atau membuat kata-kata sendiri. Sebagai dosen, pak Onno sering memberikan tugas menulis buku pada mahasiswa, mereka harus bisa menulis buku dengan topik apa yang sedang dikuliahkan. Untuk memudahkan penulisan, maka mereka diberi akses ke perpustakaan digital milik bapak Onno. Dalam digital library tersedia berbagai jenis buku. Salah satu cara interaksi denganbanyak orang adalah dengan menggunakan media social, seperti twittwr, fecebook, instagram, dll.
 Langkah ketiga teknik menulis sederhana adalah biasakan mencatat atau membangun kebiasaan mencatat, contoh mencatat di Blog, fecebook, atau di mana saja yang kalian anggap penting dan kalian senangi. Jadi mencatatlah apa saja sedikit demi sedikit setiap hari. Dikumpulkan dan nantinya bisa jadi buku. Ini yang merupakan salah satu kunci yang paling penting dalam menulis. Menyinggung tentang menulis di wiki, memberi manfaat tersendiri. Misalnya kita mencari topik tertentu, maka tinggal ketik di menu Search kemudian Enter, langsung dapat. Jadi menulisnya dalam bentuk elektronik. Selain itu hasil tulisan bisa dibaca semua orang kapanpun dan dimanapun.
Selanjutnya menulis ilmiah di jurnal. Saat menulis ilmiah dijurnal yang paling Perlu diperhatikan adalah penulisan referensi. Referensi yang berbahasa Indonesia biasanya sulit untuk diterbitkan di jurnal internasional. Dalam menggunakan referensi berbahasa asing, kita bisa menggunakan google scholar, tinggal ketik di web search menu https://scholar.google.com.
Salah satu cara memperoleh referensi berkualitas berbahasa asing adalah masuk ke google scholar, yaitu masukkan kata kuncinya, maka akan muncul dengan sendirinya file-file yang kita butuhkan, tinggal klik kanan dan cite. Namun sebelum itu, kita perlu membaca abstrak tulisan terlebih dahulu, apakah sesuai dengan paper yang kita butuhkan. Kemudian bagaimana supaya buku bisa terbit? Penerbit membutuhkan naskah yang harus disiapkan penulis, yaitu:
1.    Halaman Judul
2.    Kata Pengantar ini bisa ditulis oleh lebih dari satu orang, maksudnya bukan hanya penulis. Bisa kepala sekolah atau tokoh lain yang dianggap penting dan mempunyai nama seorang tokoh ternama.
3.    Daftar Isi
4.    Materi Lengkap jika perlu tambahkan folder gambar, jika ada. Kalau bisa gambar dalam folder tersendiri apalagi gambar original dengan resolusi besar. Gambar, sebaiknya: hitam putih (jangan color), zoom ke bagian yang diperlukan.
5.    Tentang Penulis, disarankan buat versi pendek.
6.    Daftar Pustaka
7.    Sinopsis, yaitu kisah tentang penulisan buku.
Semua naskah dibuat sederhana saja dalam Ms Word. Sebagai tambahan informasi bagi penulis, biasanya Penerbit ANDI Offset melakukan layout sendiri terhadap buku, sementara Elex Media Komputindo, biasanya meminta penulis untuk layout sendiri supaya mereka tinggal mencetak. Penerbit menerbitkan buku bukan karena berkualitas, tapi karena bukunya bisa laku dijual. Jadi, sekali lagi kita harus menulis buku yang bisa laku dijual. Kalau buku yang kita tulis adalah buku pegangan siswa, penerbit akan senang sekali. Terutama buku pegangan untuk murid SD karena jaminannya adalah pembelinya banyak. Dapat dikatakan bahwa topik tulisan adalah penentu laku atau tidak lakunya buku. Beruntunglah penulis yang menulis buku sekolah dasar. Tapi ingat buku perlu menyesuaikan dengan keputusan Mendikbud. Penerbit paling senang dengan buku-buku yang menjadi pegangan Sekolah Dasar.
Bagaimana dengan royalti? Penerbit Andi Offset dan Elex Media Komputindo royaltinya 5-10%. Peluang besar sebenarnya ada di guru-guru SD yang jadi penulis, karena murid SD jumlahnya banyak sekali. Artinya, hidup bisa dijamin dari royalty meski 5-10%. Untuk mencetak buku digital hanya sederhana, tinggal Save As PDF saja  file wordnya atau Print As PDF. Buku digital bentuknya PDF. Cukup sampai di situ sudah jadi buku digital. Selanjutnya diupload ke website atau disebar di  WhatssApp.
Ingat, menulislah buku yang bisa laku dijual, tidak harus bukunya bagus. Salah satu pemikat penerbit adalah jumlah follower yang banyak di medsos, karena ini bisa meyakinkan penerbit bahwa pembacanya banyak.
Yang tak kalah penting lainnya adalah cover buku berperan banyak dalam penjualan buku. Penerbit ANDI Offset biasanya merancang cover buku. Penulis hanya perlu menyiapkan materi. Penulisan buku bisa menggunakan MS WORd di WINDOWS atau libreOffice Writer di Linux.
Buku digital bisa ber-ISBN. ISBN bisa dikeluarkan dari sekolah, tidak hanya dari penerbit. Caranya adalah sekolah request dan mengisi formulir di https://isbn.perpusnas.go.id. Maksudnya adalah sekolah bisa jadi penerbit, tidak harus jadi penerbit sungguhan. Nanti Perpusnas akan mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan ISBN. Namun, setiap kali akan mengeluarkan ISBN, sekolah  harus mengajukan buku ke ke Perpusnas untuk diberikan ISBN.
Sementara konten yang memiliki Copyright (Hak Cipta), disarankan jangan sembarangan digunakan karena bisa bermuara ke ranah hukum. Sebaiknya menggunakan konten yang berbasis creative commons licenseCreative Commons menyediakan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan kembali dan dibagi secara luas. Konten dengan lisensi Creative Commons  bisa dicek dan digunakan di https://creativecommons.org.
Kesimpulannya adalah menulislah karna menulis itu mudah asal tau caranya, menulis ternyata bukan hanya hobi tetapi bisa membawa kita kepada rizki melalui adanya royalty. Munulis tidak harus bagus tetapi menulislah hal-hal yang menarik bagi orang banyak dan laku dijual dipasaran, et jangan copy and paste tulisan orang lain ya bisa bermuara ke ranah hokum atau penjara.

Sugiyatno
SDN Gatak Tanjungsari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar