Pembelajaran daring di SDN Gatak tanjungsari
Ditengah wabah Corona
yang menyerang diseluh dunia, tidak terkecuali Indonesia, sangat merubah
tatanan Negara dari lini perekonomian, kesehatan hingga sampai di dunia
pendidikan. Di SDN gatak Tanjungsari sendiri juga ikut terkena dampak dari
situasi pencegahan atau penanggulangan virus corona yaitu ikut mematuhi
peraturan pemerintah tentang anjuran belajar dari rumah dengan system daring
atau melalui jalur internet. Anak-anak mulai belajar daring yaitu tanggal 23
Maret 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan. Banyak sekali permasalahan
yang dihadapi ditengah pembelajaran daring diantaranya yaitu :
1. Banyak
orang tua yang tidak memiliki gawai
2. Masih
gaptek orang tua dalam menggunakan gawai
3. Buruknya
sinyal internet
4. Susahnya
orang tua mengajarkan materi pembelajaran kepada anak.
5. Terhambatnya
pekerjaan orang tua karna harus mengajari anak-anaknya mengerjakan tugas
6. Mahal
dan borosnya menggunakan kuota internet, dll.
Dibalik segudang kesulitan dan masalah yang merintang tak
banyak juga para orang tua yang akhirnya menyadari tugasnya yang mulia yaitu
orang tua adalah sumber atau guru pertama dalam keluarga yang harus mengajari
anak-anaknya yang merupakan penerus mereka serta lading amal bagi mereka. Karna
baik dan buruk anak itu tidak lepas dari peran orang tua. Anak adalah ladang
pahala bagi orang tua karna kelak jika orang tua sudah tiada maka amal akan
terputus kecuali amal dari anak sholeh mereka yang selalu mendoakan mereka.
Serta ilmu yang bermanfaat yang telah mereka berikan untuk anak-anak mereka
sewaktu mereka masih hidup didunia dan yang telah mereka ajarkan kepada
anak-anak mereka. Amal jariyah juga selalu mereka berikan karna semua harta
yang mereka keluarkan untuk kepentingan kebaikan dan pendidikan anak-anaknya
maka sudah pasti tentu menjadi amal jariyah bagi orangtuanya.
Pelajaran lain yang
dapat terpetik dari wabah corona dan adanya pembelajaran jaringan melalui
online (daring) yaitu :
1. Hubungan
orang tua dan anak menjadi semakin dekat
2. Mereka
leluasa bermain dirumah dan dengan pengawasan penuh dari orang tua karna orang
tua pun ikut ada dirumah
3. Orang
tua jadi ikut belajar bagai mana rasanya menjadi guru untuk anak-anak mereka,
bagaiman susahnya menyampaikan materi kepada anaknya.
4. Orang
tua menjadi sabar karna harus belajar ilmu lagi
5. Orang
tua menjadi tidak gaptek terhadap gawai ataupun leptop
6. Orang
tua mengenal istilah-istilah mesin pencari seperti, goggle, opera, FB, Wa, dll.
Bagi
saya guru pembelajaran daring ini sangat membuat kangen terhadap anak
didik/siswa-siswi. Karna biasanya saya selalu bertemu mereka anak didik saya
dalam pembelajaran dan selalu ngebanyol saat pembelajaran matematika karna
susah mengajarkan matematika, jadi tidak bisa lagi bertemu mereka. Kangen anak
didik karna setiap pagi turun dari sepeda motor selalu disambut teriakan hangat
dan dicium tangan oleh anak didik. Kangen anak didik karna biasanya pagi-pagi
harus menyiapkan kuis sarapan pagi yaitu tanya jawab yang selalu diikuti
antusias oleh anak didikku. Dan yang membuat terharu adalah mereka sejak
jauh-jauh hari sudah mempersiapkan acara ulang tahun tetapi harus kandas karna
adanya firus corona tapi mereka masih mengucapkan selamat ulang tahun saat
dihari ulang tahunku.
Orang
tua dan guru adalah satu kesatuan yang tak terpisah, untuk membentuk akhlak,
karakter atau sikap tidak bisa lepas dari keduanya dan harus saling
bergandengan tangan. Harus bahu membahu dan saling melengkapi tidak akan bisa
berjalan sendiri-sendiri. Orang tua sudah kodratnya memberikan harta benda, pengetahuan,
dan pendidikan agama, budi pekerti, dan tata karma dan guru sudah sepatutnya
orang tua di sekolah yang juga mendidik dan mengajarkan ilmunya kepada para
anak didiknya, baik ilmu agama, budi pekerti, sopan santun, tata karma bahkan
ilmu pengetahuan lainya.
Sugiyatno
SDN Gatak
Tanjungsari
23 April 2020
tetap semangat....
BalasHapussemangat pak
BalasHapus