BAHAN BAKU KERTAS
Ada
yang tau gak bahan baku untuk membuat kertas?
Kertas sendiri
memliki arti sebagai bahan yang tipis, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang
digunakan biasanya bahan alami, dan mengandung selulosa serta hemiselulosa.
Mungkin
umumnya, yang orang ketahui bahan untuk membuat kertas adalah kayu. Akan tetapi, tahukah anda jenis
kayu apa saja yang sering digunakan?
Pada
dasarnya, pabrik besar pembuatan kertas banyak menggunakan kayu sebagai bahan baku
utama dalam pembuatan kertas. Karena bahannya yang mudah didapat dan mempunyai
kriteria yang dinilai pas dalam pembuatan kertas.
Bahan
pembuatan kertas sendiri terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan baku, bahan
pembantu dan bahan pelengkap.
Berikut
beberapa komponen dalam pembuatan kertas untuk memperoleh hasil yang baik,
yaitu:
Bahan
dasar untuk pembuatan pulp dan kertas adalah serat selulosa. Serat selulosa
sendiri dapat diperoleh dari berbagai tanaman, baik tanaman hasil pertanian
(seperti tebu, bambu, jerami) ataupun tanaman hasil hutan (kayu).
Menurut
Casey, kayu sendiri dibedakan atas dua kelas, yakni kayu daun lebar (kayu
keras) dan kayu daun jarum (kayu lunak). Kayu daun lebar (kayu keras) yang
biasanya digunakan pada pembuatan kertas yaitu pohon Akaisa dan pohon jati.
Sedangkan kayu daun jarum (kayu lunak) yaitu kayu pohon pinus yang memiliki
panjang dan kekasaran lebih besar digunakan untuk memberi kekuatan pada kertas.
Kayu keras lebih kompak dan halus sehingga menghasilkan permukaan kertas yang
halus. Kayu keras juga lebih mudah diputihkan sehingga warnanya lebih terang
karena memiliki lebih sedikit ligin.
Komponen Kimia Kayu:
1.Selulosa
Selulosa sendiri
merupakan komponen kimia kayu yang terbesar. Kadar selulosa pada kayu daun
lebar antara 44-60% dan pada kayu daun jarum yakni antara 49-58%.
Kadar selulosa yang
tinggi pada bahan dasar, sangat disukai dalam pembuatan pulp dan kertas. Karena
berfungsi membentuk jalinan antar serat dengan ikatan hidrogen antar gugur
hidroksiselulosa.
2.Hemiselolusa
Hemiselolusa merupakan
suatu polisakarida lain yang terdapat dalam kayu dan tergolong senyawa organik.
3.Lignin
Lignin adalah kompenen
kimia pada kayu terbesar setelah selulosa yang merupakan senyawa kompleks dan
non-karbohidrat.
4.Zat Ekstraksif
Merupakan zat yang
diendapkan dalam rongga sel dan terdiri dari bahan-bahan kimia seperti minyak,
yanin, resin, lilin, pekatin, lemak, zat warna, dan asam organik lainnya.
Adapun bahan pembantu
pembuatan kertas antara lain yaitu:
1.
Air, diperlukan sebagai
pencuci dan pelarut. Air juga sangat diperlukan dalam pembuatan kertas.
2.
Bahan pemutih,
diperlukan untuk membuat kertas menjadi lebih putih bersih sebab bahan baku
kertas tidak mempunyai warna.
Bahan pemutih tersebut
antara lain:
·
Klor/klorin (Cl2) dan klor dioksid (C1O2)
·
Natrium hidroksida
(NaoH)
·
H2O2
·
Hidrogen Peroksid
·
Natrium Peroksid
·
Natrium Bisufat
·
Kalium Bisulfat
Bahan penghancur kayu,
diperlukan agar proses penghancuran kayu tidak dengan cara mekanis melainkan
reaksi bahan kimia. Bahan tersebut antara lain:
·
Asam
·
Asam sulfat Alkali
·
Sodium Hidroksid
·
Bahan pewarna
(diperlukan saat akan membuat kertas berwarna)
1. Bahan pengisi, bahan
yang digunakan untuk menutupi lubang halus pada permukaan kertas. Sehingga
dapat diperoleh kertas yang halus dan rata.
Bahan tersebut
diantaranya:
·
Kaolin
·
Gips
·
Tanah diatomea
·
Kapur magnesit
2. Bahan perekat, bahan
yang digunakan untuk merekatkan kayu atau selolusa agar lebih kuat dan kokoh.
Bahan tersebut
diantaranya:
·
Perekat arpus
·
Perekat hewani
·
Perekat tepung kanji
Kertas
sudah menjadi kebutuhan utama bagi manusia, baik untuk pengarsipan,
penyampaian, informasi, ataupun sebagai alat pembersih.
Para peneliti
Amerika Serikat memperoleh data bahwasanya, dalam satu tahun seorang karyawan
kantor bisa mengahabiskan 10.000 lembar kertas setiap tahun.
Sedangkan
lembaga seperti perbankan dapat menghabiskan kertas sekitar 40.000 lembar per
tahunnya.
Menurut
Rosmainar (2017), konsumsi kertas dunia sampai saat ini telah mencapai 394 ton,
dan diperkirakan akan meningkat menjadi 490 ton pada 2020.
Dengan begitu,
konsumsi kertas yang berlebihan secara terus menerus akan membahayakan populasi
pohon yang ada di hutan, khususnya di Indonesia.
Bahkan, Forest
Ethics bahkan mencatat bahwa penggunaan kayu sebagai bahan baku kertas mencapai
40% dari industri kayu secara keseluruhan. Sebagai paru-paru dunia tentunya
keberadaan harus dilestarikan.
Untuk itulah
diperlukan adanya sebuah upaya yang sekiranya bisa menjadi solusi alternatif
demi mengurangi penggunaan kayu sebagai bahan baku utama pembuatan kertas.